Setiap anak akan mengalami
beberapa fase terkait motorik
kasar anak. Tahapan ini
menandai bahwa adanya peningkatan kemampuan si kecil. Dan
keterampilannya akan semakin sempurna seiring
bertambahnya usia.
Keterampilan dalam memadukan
pemikiran sebagai sumber penggerak dengan otot sangatlah berpengaruh.
Keterpaduan antara keduanya membuat keseimbangan. Hasilnya, anak
mampu melakukan sejumlah aktifitas.
Sempurnanya kemampuan ini bakalan
mendukung keberhasilannya di masa mendatang. Karena hampir
keseluruhan hidup seseorang akan memanfaatkan kemampuan fisiknya.
Makanya, seseorang yang bisa memadukan otak dan otot akan cenderung
memiliki presentase sukses lebih besar dari pada yang tidak.
Nah, bicara mengenai perkembangan
motorik kasar, Gallahue dan Ozmun dalam bukunya yang berjudul
Understanding Motor Development mengatakan jika perkembangan motorik
yang dimiliki anak berbeda-beda. Namun begitu, tahapannya tetap sama.
Yaitu terbagi menjadi tiga fase seperti berikut.
Fase Gerakan Motorik Kasar Pada
Anak
Dikatakan bahwa anak akan
mengalami tiga fase yang terbangun untuk kesempurnaan sistem motorik
kasarnya. Gabungan dari ketiganya menentukan keberhasilan
perkembangannya. Dan inilah yang perlu dilatih oleh anak.
-
Fase Gerakan Lokomotor
Bicara
tentang motorik
kasar anak usia 5-6 tahun,
ini tidak bisa dilepaskan dari urutan kegiatan yang dilakukannya.
Kelincahannya dalam memanfaatkan anggota badannya diawali dengan
hal-hal yang sederhana. Pastinya, ini perlu latihan yang memakan
waktu lama.
Anak
akan mulai mencoba untuk melakukan sejumlah kegiatan yang dimengerti.
Yakni bagaimana cara memanfaatkan anggota tubuhnya untuk bergerak.
Pemahaman ini didapatkan dari apa yang dilihatnya.
Setiap
anak juga mengalami serangkaian fase terkait kemampuan tersebut.
Salah satunya adalah fase gerakan lokomotor ini.
Fase
ini berhubungan dengan bagaimana melakukan gerakan berpindah dari
satu tempat ke tempat lainnya. Tentunya, otot besar yang kuat akan
mempengaruhi perindahannya ke area lainnya.
Contoh
dari gerakan lokomotor adalah gerakan berjalan ke suatu tempat.
Selain itu, gerakan melompat ke suatu area maupun menendang dengan
keras juga merupakan bagian dari fase lokomotor. Fase ini pastinya
akan terjadi pada setiap anak.
Kemampuan
bergerak ke suatu tempat ini harus didukung dengan kekuatan fisiknya.
Fisik yang kuat akan membuat kaki maupun kaki bisa menopang berat
tubuhnya. Akhirnya, si kecil bisa bergerak sesuai tempat yang dituju.
-
Fase Gerakan Nonlokomotor
Selain
fase pertama, si kecil juga akan mengalami fase nonlokomotor. Pada
tahap ini, bukan hanya kekuatan fisik saja, melainkan juga kemampuan
dalam mengkoordinasikan otak dan sistem syaraf di dalam tubuh.
Fase
ini berhubungan dengan bagaimana anak dalam menyeimbangkan tubuhnya.
Kuncinya adalah koordinasi dari seluruh anggota tubuh dalam melakukan
setiap gerakan. Buahnya adalah anak tidak mudah jatuh.
Contoh
dari gerakan nonlokomotor adalah berayun, membungkuk dan memutar.
Gerakan-gerakan ini memerlukan keterpaduan antara seluruh anggota
tubuh. Fungsinya adalah menjaga keseimbangan saat melakukan gerakan.
Latihan
sangat diperlukan untuk bisa membuat seluruh otot lentur. Pastinya,
otot besar mampu berfungsi dengan sempurna sehingga si kecil tetap
stabil.
-
Fase Gerakan Manipulatif
Fase
ketiga dari motorik
kasar anak
adalah gerakan manipulatif. Gerakan dilakukan untuk menangkap
perhatian objek. Si kecil bisa melakukan apapun dengan obyek yang ada
di sampingnya.
Gerakan
manipulatif ini dicontohkan dengan gerakan menangkap benda,
menggelindingkan benda sampai memukul. Yang pasti, gerakan yang
dilakukan berhubungan dengan benda-benda sekitar.
Cara Meningkatkan Kemampuan
Motorik Kasar Pada Anak
Keterampilan ini menjadi bekalan
dari dalam tubuh anak. Jaringan otot yang terbentuk sempurna bakalan
mendukung semua gerakan. Dan gerakan-gerakan luar biasa ini akan
terus mengalami peningkatan.
Meskipun begitu, beberapa kasus
menyebutkan bahwa tidak semua anak memiliki keterampilan yang sama
walaupun usianya sama. Pasalnya, ada tingkat kesukaran yang akan
dijumpai sehingga anak belum mampu menguasainya.
Supaya anak tidak terlambat dalam
memanfaatkan motorik kasarnya, praktek langsung seharusnya dilakukan.
Dukungan dari bunda sangat diperlukan. Tujuannya adalah untuk
memotivasi anak agar tidak takut untuk melakukannya.
Ketika anak muncul keberaniannya,
anak akan bersemangat untuk mencoba. Dan ini akan dilakukan secara
terus-menerus sampai menguasainya. Contohnya adalah bisa berjalan
lancar, dan terlihat memiliki keseimbangan dalam gerakannya.
Sebelum memberikan motivasi, bunda
juga perlu memilihkan satu jenis aktifitas. Aktifitas yang
menyenangkan akan sangat menggugah rasa penasarannya. Dan aktifitas
ini harusnya bisa memanfaatkan kekuatan fisiknya.
Contoh paling mudah adalah
mengajarkannya teknik menari atau bermain dengan kekuatan fisiknya.
Teknik yang dipilih harus disesuaikan dengan kemampuan si kecil.
Artinya, jangan memaksakan kehendak dengan meminta untuk melakukan
hal yang belum siap untuk dilakukan.
Memaksanya hanya akan menimbulkan
resiko cedera. Ketika anak merasa tertekan dan tidak nyaman dengan
aktifitasnya, praktis anak tidak akan mau melakukannya kembali.
Akibatnya, bunda tidak bisa meningkatkan keterampilannya.
Mengenai jenis tarian ini, bunda
bisa mencari referensinya di media internet. Banyak sekali jenis
tarian yang dikhususkan untuk anak-anak. Gerakan-gerakan sederhana
yang ada dalam tarian akan dipahami. Selanjutnya, anak akan mencoba
menirunya di berbagai kesempatan.
Malahan, anak akan terus
mencobanya di setiap kali. Karena anak bahagia mampu melakukannya.
Ini bukti dari rasa aman dan nyaman ketika melakukan gerakan
tersebut.
Dengan terbiasanya melakukan
gerakan tersebut, si kecil akan terlatih otot-ototnya. Ototnya
menjadi lebih kuat, mampu menopang tubuh, serta bisa menyeimbangkan
tubuhnya saat bergerak.
Yang perlu dipahami oleh bunda
adalah mengajarkannya. Kemudian perhatikan durasi waktunya. Bagi
anak, cukup ajarkan sekitar 3 menitan. Itu sudah cukup untuk
membantunya, dan tidak membuat anak kecapekan.
Itulah sekilas mengenai fase
motorik anak dan cara meningkatkannya. Jadi, sudahkah bunda
memastikan perkembangan
motorik kasar
selama ini
sudah sesuai usianya?
No comments:
Post a Comment