Thursday, November 8, 2018

Tahap Perkembangan Motorik Anak dari Waktu ke Waktu

Perkembangan motorik anak menjadi salah satu perkembangan si Kecil yang dapat secara langsung disadari oleh Bunda. Bagaimana tidak? Bagi Bunda, rasanya si Kecil baru kemarin masih berada di dalam pelukan Bunda dan membutuhkan Bunda untuk dapat bergerak ke manapun. Namun sekarang, ada banyak hal yang sudah dapat dilakukan oleh si Kecil seorang diri, seperti berlari, melompat, maupun gerakan fisik lainnya yang membuatnya dapat mengeksplorasi dunia sekitar.
Seiring dengan bertambahnya usia si Kecil, maka keterampilan motoriknya juga akan berkembang. Perkembangan ini biasanya terjadi secara bertahap, dimulai dari yang sederhana saat ia baru lahir hingga saat ia sudah memasuki usia sekolah. Yuk, Bunda, pahami tahap-tahap perkembangan motorik anak dari waktu ke waktu. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa tahapan ini akan dirasakan berbeda-beda pada setiap anak.
Bayi (0-12 bulan)
Di waktu antara bayi baru lahir hingga 1 bulan usianya, si Kecil akan menunjukkan pergerakan yang spontan sebagai respons stimulus dari luar. Maka dari itu, tidak mengherankan ketika jari-jemari Bunda digenggam oleh si Kecil saat tangan kita berada di dekatnya. Pada tahapan ini, bayi sudah dapat melihat objek yang dekat dengan matanya seperti wajah Bunda, mengenal beberapa macam bau, menggerakan kepalanya dari satu sisi ke sisi lain, tersenyum, hingga menangis.
Keterampilannya akan semakin berkembang ketika Si Kecil sudah menginjak usia 1 hingga 12 bulan. Ia dapat mengontrol pergerakan kepala dan bermain dengan kedua tangannya. Mereka juga mulai dapat merespon namanya, mengoceh, merangkak di atas perutnya, duduk sebentar, berdiri dengan bantuan Bunda, dan mengangkat objek dengan jari-jemarinya.
Batita (1-3 tahun)
Pada usia batita, anak akan menunjukkan perilaku yang dibiasakan untuknya. Bunda dapat mulai mengenalkan rutinitas waktu tidur pada si Kecil. Pada tahapan ini pula, walaupun masih kaku, mereka dapat berjalan sendiri, naik tangga, melompat, memegang pensil warna, menggambar hal-hal sederhana, dan bermain dengan mainan-mainan mereka sendiri.
Prasekolah atau Balita (3-5 tahun)
Tahapan perkembangan motorik anak di masa prasekolah ini terjadi antara usianya yang ke-3 hingga 5 tahun. Perkembangan motoriknya di masa ini akan sangat berkembang dan keterampilan motorik halusnya mulai terjadi penyempurnaan. Bunda dapat mengajaknya main di luar bersama, karena pada tahapan ini, si Kecil akan dapat melempar bola di atas kepalanya, melompat-lompat, berdiri di atas satu kaki, menggambar orang, dan memakai bajunya sendiri.
Masa Sekolah (5-12 tahun)
Ketika si Kecil sudah memasuki masa sekolah, perkembangan dirinya pun juga akan semakin meningkat. Ini merupakan salah satu tahapan yang penting karena ia mulai berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Pada tahapan ini, si Kecil sudah lebih bertanggung jawab dan lebih mandiri. Pun dengan perkembangan motoriknya yang sudah lebih meningkat.
Bunda secara tidak langsung maupun langsung dapat berperan aktif dalam perkembangan motorik si Kecil. Selain membantunya untuk berkembang, waktu yang dihabiskan antara Bunda dan si Kecil akan menambah kedekatan dan juga keakraban. Sesuai dengan usia dan tahapannya, beberapa hal yang dapat Bunda lakukan adalah:
  1. Untuk bayi, tidurkan bayi dengan posisi tengkurap. Perutnya yang berada di bawah akan membuat otot leher dan punggungnya berkembang.
  2. Pastikan lingkungan rumah yang aman sehingga bayi dapat menjelajahi rumah dengan aman.
  3. Berikan waktu bermain di luar pada anak sehingga mereka dapat berlari dan melompat.
  4. Berikan pula mainan yang sesuai usia dan dari bahan yang berbeda-beda untuk meningkatkan indra perabanya.
  5. Kurangi waktu bermain gadget maupun menghabiskan waktu di depan televisi untuk berinteraksi dengan si Kecil, agar keterampilan sosialnya juga berkembang.

Carilah informasi sebanyak-banyaknya dan pelajari tahapan-tahapan perkembangan motorik anak lainnya agar tumbuh kembang si Kecil dapat maksimal.

No comments:

Post a Comment