Perkembangan motorik
anak menjadi salah satu perkembangan si Kecil yang dapat secara
langsung disadari oleh Bunda. Bagaimana
tidak? Bagi Bunda, rasanya si Kecil baru kemarin masih berada di
dalam pelukan Bunda dan membutuhkan Bunda untuk dapat bergerak ke
manapun. Namun sekarang, ada banyak hal yang sudah dapat dilakukan
oleh si Kecil seorang diri, seperti berlari, melompat, maupun gerakan
fisik lainnya yang membuatnya dapat mengeksplorasi dunia sekitar.
Seiring dengan bertambahnya usia si Kecil, maka
keterampilan motoriknya juga akan
berkembang. Perkembangan ini biasanya
terjadi secara bertahap, dimulai dari yang sederhana saat ia baru
lahir hingga saat ia sudah memasuki usia sekolah. Yuk, Bunda, pahami
tahap-tahap perkembangan motorik
anak dari waktu ke waktu. Meskipun
demikian, perlu diingat bahwa tahapan ini akan dirasakan berbeda-beda
pada setiap anak.
Bayi (0-12 bulan)
Di waktu antara bayi baru lahir hingga 1 bulan
usianya, si Kecil akan menunjukkan pergerakan yang spontan sebagai
respons stimulus dari luar. Maka dari itu, tidak mengherankan ketika
jari-jemari Bunda digenggam oleh si Kecil saat tangan kita berada di
dekatnya. Pada tahapan ini, bayi sudah dapat melihat objek yang dekat
dengan matanya seperti wajah Bunda, mengenal beberapa macam bau,
menggerakan kepalanya dari satu sisi ke sisi lain, tersenyum, hingga
menangis.
Keterampilannya akan semakin berkembang ketika Si
Kecil sudah menginjak usia 1 hingga 12 bulan. Ia
dapat mengontrol pergerakan kepala dan bermain dengan kedua
tangannya. Mereka juga mulai dapat merespon namanya, mengoceh,
merangkak di atas perutnya, duduk sebentar, berdiri dengan bantuan
Bunda, dan mengangkat objek dengan jari-jemarinya.
Batita (1-3 tahun)
Pada usia batita, anak akan menunjukkan perilaku
yang dibiasakan untuknya. Bunda dapat mulai
mengenalkan rutinitas waktu tidur pada si Kecil. Pada tahapan ini
pula, walaupun masih kaku, mereka dapat berjalan sendiri, naik
tangga, melompat, memegang pensil warna, menggambar hal-hal
sederhana, dan bermain dengan mainan-mainan mereka sendiri.
Prasekolah atau Balita (3-5 tahun)
Tahapan perkembangan motorik
anak di masa prasekolah ini terjadi antara usianya yang ke-3 hingga 5
tahun. Perkembangan
motoriknya di masa ini akan sangat
berkembang dan keterampilan motorik halusnya mulai terjadi
penyempurnaan. Bunda dapat mengajaknya main di luar bersama, karena
pada tahapan ini, si Kecil akan dapat melempar bola di atas
kepalanya, melompat-lompat, berdiri di atas satu kaki, menggambar
orang, dan memakai bajunya sendiri.
Masa Sekolah (5-12 tahun)
Ketika si Kecil sudah memasuki masa sekolah,
perkembangan dirinya pun juga akan semakin meningkat. Ini merupakan
salah satu tahapan yang penting karena ia mulai berinteraksi dengan
teman-teman sebayanya. Pada tahapan ini, si Kecil sudah lebih
bertanggung jawab dan lebih mandiri. Pun dengan perkembangan
motoriknya yang sudah lebih meningkat.
Bunda secara tidak langsung maupun langsung dapat
berperan aktif dalam perkembangan motorik si Kecil. Selain
membantunya untuk berkembang, waktu yang dihabiskan antara Bunda dan
si Kecil akan menambah kedekatan dan juga keakraban. Sesuai dengan
usia dan tahapannya, beberapa hal yang dapat Bunda lakukan adalah:
-
Untuk bayi, tidurkan bayi dengan posisi tengkurap. Perutnya yang berada di bawah akan membuat otot leher dan punggungnya berkembang.
-
Pastikan lingkungan rumah yang aman sehingga bayi dapat menjelajahi rumah dengan aman.
-
Berikan waktu bermain di luar pada anak sehingga mereka dapat berlari dan melompat.
-
Berikan pula mainan yang sesuai usia dan dari bahan yang berbeda-beda untuk meningkatkan indra perabanya.
-
Kurangi waktu bermain gadget maupun menghabiskan waktu di depan televisi untuk berinteraksi dengan si Kecil, agar keterampilan sosialnya juga berkembang.
Carilah informasi sebanyak-banyaknya dan pelajari
tahapan-tahapan
perkembangan motorik anak lainnya
agar tumbuh kembang si Kecil dapat maksimal.
No comments:
Post a Comment