Sunday, November 4, 2018

Fase Paling Fundamental Yang Menandai Perkembangan Motorik Anak

Setiap anak akan mengalami beberapa fase terkait motorik kasar anak. Tahapan ini menandai bahwa adanya peningkatan kemampuan si kecil. Dan keterampilannya akan semakin sempurna seiring bertambahnya usia.
Keterampilan dalam memadukan pemikiran sebagai sumber penggerak dengan otot sangatlah berpengaruh. Keterpaduan antara keduanya membuat keseimbangan. Hasilnya, anak mampu melakukan sejumlah aktifitas.
Sempurnanya kemampuan ini bakalan mendukung keberhasilannya di masa mendatang. Karena hampir keseluruhan hidup seseorang akan memanfaatkan kemampuan fisiknya. Makanya, seseorang yang bisa memadukan otak dan otot akan cenderung memiliki presentase sukses lebih besar dari pada yang tidak.
Nah, bicara mengenai perkembangan motorik kasar, Gallahue dan Ozmun dalam bukunya yang berjudul Understanding Motor Development mengatakan jika perkembangan motorik yang dimiliki anak berbeda-beda. Namun begitu, tahapannya tetap sama. Yaitu terbagi menjadi tiga fase seperti berikut.
Fase Gerakan Motorik Kasar Pada Anak
Dikatakan bahwa anak akan mengalami tiga fase yang terbangun untuk kesempurnaan sistem motorik kasarnya. Gabungan dari ketiganya menentukan keberhasilan perkembangannya. Dan inilah yang perlu dilatih oleh anak.
  1. Fase Gerakan Lokomotor
Bicara tentang motorik kasar anak usia 3 tahun, ini tidak bisa dilepaskan dari urutan kegiatan yang dilakukannya. Kelincahannya dalam memanfaatkan anggota badannya diawali dengan hal-hal yang sederhana. Pastinya, ini perlu latihan yang memakan waktu lama.
Anak akan mulai mencoba untuk melakukan sejumlah kegiatan yang dimengerti. Yakni bagaimana cara memanfaatkan anggota tubuhnya untuk bergerak. Pemahaman ini didapatkan dari apa yang dilihatnya.
Setiap anak juga mengalami serangkaian fase terkait kemampuan tersebut. Salah satunya adalah fase gerakan lokomotor ini.
Fase ini berhubungan dengan bagaimana melakukan gerakan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Tentunya, otot besar yang kuat akan mempengaruhi perindahannya ke area lainnya.
Contoh dari gerakan lokomotor adalah gerakan berjalan ke suatu tempat. Selain itu, gerakan melompat ke suatu area maupun menendang dengan keras juga merupakan bagian dari fase lokomotor. Fase ini pastinya akan terjadi pada setiap anak.
Kemampuan bergerak ke suatu tempat ini harus didukung dengan kekuatan fisiknya. Fisik yang kuat akan membuat kaki maupun kaki bisa menopang berat tubuhnya. Akhirnya, si kecil bisa bergerak sesuai tempat yang dituju.
  1. Fase Gerakan Nonlokomotor
Selain fase pertama, si kecil juga akan mengalami fase nonlokomotor. Pada tahap ini, bukan hanya kekuatan fisik saja, melainkan juga kemampuan dalam mengkoordinasikan otak dan sistem syaraf di dalam tubuh.
Fase ini berhubungan dengan bagaimana anak dalam menyeimbangkan tubuhnya. Kuncinya adalah koordinasi dari seluruh anggota tubuh dalam melakukan setiap gerakan. Buahnya adalah anak tidak mudah jatuh.
Contoh dari gerakan nonlokomotor adalah berayun, membungkuk dan memutar. Gerakan-gerakan ini memerlukan keterpaduan antara seluruh anggota tubuh. Fungsinya adalah menjaga keseimbangan saat melakukan gerakan.
Latihan sangat diperlukan untuk bisa membuat seluruh otot lentur. Pastinya, otot besar mampu berfungsi dengan sempurna sehingga si kecil tetap stabil.
  1. Fase Gerakan Manipulatif
Fase ketiga dari motorik kasar anak adalah gerakan manipulatif. Gerakan dilakukan untuk menangkap perhatian objek. Si kecil bisa melakukan apapun dengan obyek yang ada di sampingnya.
Gerakan manipulatif ini dicontohkan dengan gerakan menangkap benda, menggelindingkan benda sampai memukul. Yang pasti, gerakan yang dilakukan berhubungan dengan benda-benda sekitar.
Cara Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak
Keterampilan ini menjadi bekalan dari dalam tubuh anak. Jaringan otot yang terbentuk sempurna bakalan mendukung semua gerakan. Dan gerakan-gerakan luar biasa ini akan terus mengalami peningkatan.
Meskipun begitu, beberapa kasus menyebutkan bahwa tidak semua anak memiliki keterampilan yang sama walaupun usianya sama. Pasalnya, ada tingkat kesukaran yang akan dijumpai sehingga anak belum mampu menguasainya.
Supaya anak tidak terlambat dalam memanfaatkan motorik kasarnya, praktek langsung seharusnya dilakukan. Dukungan dari bunda sangat diperlukan. Tujuannya adalah untuk memotivasi anak agar tidak takut untuk melakukannya.
Ketika anak muncul keberaniannya, anak akan bersemangat untuk mencoba. Dan ini akan dilakukan secara terus-menerus sampai menguasainya. Contohnya adalah bisa berjalan lancar, dan terlihat memiliki keseimbangan dalam gerakannya.
Sebelum memberikan motivasi, bunda juga perlu memilihkan satu jenis aktifitas. Aktifitas yang menyenangkan akan sangat menggugah rasa penasarannya. Dan aktifitas ini harusnya bisa memanfaatkan kekuatan fisiknya.
Contoh paling mudah adalah mengajarkannya teknik menari atau bermain dengan kekuatan fisiknya. Teknik yang dipilih harus disesuaikan dengan kemampuan si kecil. Artinya, jangan memaksakan kehendak dengan meminta untuk melakukan hal yang belum siap untuk dilakukan.
Memaksanya hanya akan menimbulkan resiko cedera. Ketika anak merasa tertekan dan tidak nyaman dengan aktifitasnya, praktis anak tidak akan mau melakukannya kembali. Akibatnya, bunda tidak bisa meningkatkan keterampilannya.
Mengenai jenis tarian ini, bunda bisa mencari referensinya di media internet. Banyak sekali jenis tarian yang dikhususkan untuk anak-anak. Gerakan-gerakan sederhana yang ada dalam tarian akan dipahami. Selanjutnya, anak akan mencoba menirunya di berbagai kesempatan.
Malahan, anak akan terus mencobanya di setiap kali. Karena anak bahagia mampu melakukannya. Ini bukti dari rasa aman dan nyaman ketika melakukan gerakan tersebut.
Dengan terbiasanya melakukan gerakan tersebut, si kecil akan terlatih otot-ototnya. Ototnya menjadi lebih kuat, mampu menopang tubuh, serta bisa menyeimbangkan tubuhnya saat bergerak.
Yang perlu dipahami oleh bunda adalah mengajarkannya. Kemudian perhatikan durasi waktunya. Bagi anak, cukup ajarkan sekitar 3 menitan. Itu sudah cukup untuk membantunya, dan tidak membuat anak kecapekan.

Itulah sekilas mengenai fase motorik anak dan cara meningkatkannya. Jadi, sudahkah bunda melatih motorik kasar anak selama ini?

No comments:

Post a Comment