Setiap
anak akan mengalami beberapa fase terkait motorik
kasar anak.
Tahapan ini menandai bahwa adanya peningkatan kemampuan si kecil. Dan
keterampilannya akan semakin sempurna seiring bertambahnya usia.
Keterampilan
dalam memadukan pemikiran sebagai sumber penggerak dengan otot
sangatlah berpengaruh. Keterpaduan antara keduanya membuat
keseimbangan. Hasilnya, anak mampu melakukan sejumlah aktifitas.
Sempurnanya
kemampuan ini bakalan mendukung keberhasilannya di masa mendatang.
Karena hampir keseluruhan hidup seseorang akan memanfaatkan kemampuan
fisiknya. Makanya, seseorang yang bisa memadukan otak dan otot akan
cenderung memiliki presentase sukses lebih besar dari pada yang
tidak.
Nah,
bicara mengenai perkembangan motorik kasar, Gallahue dan Ozmun dalam
bukunya yang berjudul Understanding Motor Development mengatakan jika
perkembangan motorik yang dimiliki anak berbeda-beda. Namun begitu,
tahapannya tetap sama. Yaitu terbagi menjadi tiga fase seperti
berikut.
Fase
Gerakan Motorik Kasar Pada Anak
Dikatakan
bahwa anak akan mengalami tiga fase yang terbangun untuk kesempurnaan
sistem motorik kasarnya. Gabungan dari ketiganya menentukan
keberhasilan perkembangannya. Dan inilah yang perlu dilatih oleh
anak.
-
Fase Gerakan Lokomotor
Bicara
tentang motorik
kasar anak usia 3
tahun,
ini tidak bisa dilepaskan dari urutan kegiatan yang dilakukannya.
Kelincahannya dalam memanfaatkan anggota badannya diawali dengan
hal-hal yang sederhana. Pastinya, ini perlu latihan yang memakan
waktu lama.
Anak
akan mulai mencoba untuk melakukan sejumlah kegiatan yang dimengerti.
Yakni bagaimana cara memanfaatkan anggota tubuhnya untuk bergerak.
Pemahaman ini didapatkan dari apa yang dilihatnya.
Setiap
anak juga mengalami serangkaian fase terkait kemampuan tersebut.
Salah satunya adalah fase gerakan lokomotor ini.
Fase
ini berhubungan dengan bagaimana melakukan gerakan berpindah dari
satu tempat ke tempat lainnya. Tentunya, otot besar yang kuat akan
mempengaruhi perindahannya ke area lainnya.
Contoh
dari gerakan lokomotor adalah gerakan berjalan ke suatu tempat.
Selain itu, gerakan melompat ke suatu area maupun menendang dengan
keras juga merupakan bagian dari fase lokomotor. Fase ini pastinya
akan terjadi pada setiap anak.
Kemampuan
bergerak ke suatu tempat ini harus didukung dengan kekuatan fisiknya.
Fisik yang kuat akan membuat kaki maupun kaki bisa menopang berat
tubuhnya. Akhirnya, si kecil bisa bergerak sesuai tempat yang dituju.
-
Fase Gerakan Nonlokomotor
Selain
fase pertama, si kecil juga akan mengalami fase nonlokomotor. Pada
tahap ini, bukan hanya kekuatan fisik saja, melainkan juga kemampuan
dalam mengkoordinasikan otak dan sistem syaraf di dalam tubuh.
Fase
ini berhubungan dengan bagaimana anak dalam menyeimbangkan tubuhnya.
Kuncinya adalah koordinasi dari seluruh anggota tubuh dalam melakukan
setiap gerakan. Buahnya adalah anak tidak mudah jatuh.
Contoh
dari gerakan nonlokomotor adalah berayun, membungkuk dan memutar.
Gerakan-gerakan ini memerlukan keterpaduan antara seluruh anggota
tubuh. Fungsinya adalah menjaga keseimbangan saat melakukan gerakan.
Latihan
sangat diperlukan untuk bisa membuat seluruh otot lentur. Pastinya,
otot besar mampu berfungsi dengan sempurna sehingga si kecil tetap
stabil.
-
Fase Gerakan Manipulatif
Fase
ketiga dari motorik
kasar anak
adalah gerakan manipulatif. Gerakan dilakukan untuk menangkap
perhatian objek. Si kecil bisa melakukan apapun dengan obyek yang ada
di sampingnya.
Gerakan
manipulatif ini dicontohkan dengan gerakan menangkap benda,
menggelindingkan benda sampai memukul. Yang pasti, gerakan yang
dilakukan berhubungan dengan benda-benda sekitar.
Cara
Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak
Keterampilan
ini menjadi bekalan dari dalam tubuh anak. Jaringan otot yang
terbentuk sempurna bakalan mendukung semua gerakan. Dan
gerakan-gerakan luar biasa ini akan terus mengalami peningkatan.
Meskipun
begitu, beberapa kasus menyebutkan bahwa tidak semua anak memiliki
keterampilan yang sama walaupun usianya sama. Pasalnya, ada tingkat
kesukaran yang akan dijumpai sehingga anak belum mampu menguasainya.
Supaya
anak tidak terlambat dalam memanfaatkan motorik kasarnya, praktek
langsung seharusnya dilakukan. Dukungan dari bunda sangat diperlukan.
Tujuannya adalah untuk memotivasi anak agar tidak takut untuk
melakukannya.
Ketika
anak muncul keberaniannya, anak akan bersemangat untuk mencoba. Dan
ini akan dilakukan secara terus-menerus sampai menguasainya.
Contohnya adalah bisa berjalan lancar, dan terlihat memiliki
keseimbangan dalam gerakannya.
Sebelum
memberikan motivasi, bunda juga perlu memilihkan satu jenis
aktifitas. Aktifitas yang menyenangkan akan sangat menggugah rasa
penasarannya. Dan aktifitas ini harusnya bisa memanfaatkan kekuatan
fisiknya.
Contoh
paling mudah adalah mengajarkannya teknik menari atau bermain dengan
kekuatan fisiknya. Teknik yang dipilih harus disesuaikan dengan
kemampuan si kecil. Artinya, jangan memaksakan kehendak dengan
meminta untuk melakukan hal yang belum siap untuk dilakukan.
Memaksanya
hanya akan menimbulkan resiko cedera. Ketika anak merasa tertekan dan
tidak nyaman dengan aktifitasnya, praktis anak tidak akan mau
melakukannya kembali. Akibatnya, bunda tidak bisa meningkatkan
keterampilannya.
Mengenai
jenis tarian ini, bunda bisa mencari referensinya di media internet.
Banyak sekali jenis tarian yang dikhususkan untuk anak-anak.
Gerakan-gerakan sederhana yang ada dalam tarian akan dipahami.
Selanjutnya, anak akan mencoba menirunya di berbagai kesempatan.
Malahan,
anak akan terus mencobanya di setiap kali. Karena anak bahagia mampu
melakukannya. Ini bukti dari rasa aman dan nyaman ketika melakukan
gerakan tersebut.
Dengan
terbiasanya melakukan gerakan tersebut, si kecil akan terlatih
otot-ototnya. Ototnya menjadi lebih kuat, mampu menopang tubuh, serta
bisa menyeimbangkan tubuhnya saat bergerak.
Yang
perlu dipahami oleh bunda adalah mengajarkannya. Kemudian perhatikan
durasi waktunya. Bagi anak, cukup ajarkan sekitar 3 menitan. Itu
sudah cukup untuk membantunya, dan tidak membuat anak kecapekan.
Itulah
sekilas mengenai fase
motorik anak dan cara meningkatkannya. Jadi, sudahkah bunda
melatih motorik
kasar anak
selama ini?
No comments:
Post a Comment